Skripsi Keperawatan Keluarga/Komunitas/Gerontik #2

KODE FILE JUDUL SKRIPSI
K16-01 GAMBARAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI SMA NEGERI XX
K16-02 PENGALAMAN IBU USIA REMAJA DALAM MERAWAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI KOTA XX
K16-03 TINGKAT PENGETAHUAN GURU TENTANG BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN XX DAN SDN XX
K16-04 Hubungan Kepribadian dengan Tingkat Prestasi Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas XX
K16-05 Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas XX
K16-06 Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Usia Menopause
K16-07 Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Anak Pengguna Tas Punggung di SD XX
K16-08 Hubungan Pengetahuan Remaja Mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan Perilaku Seks Bebas di SMA XX
K16-09 Perilaku Ibu dalam Mengatasi Kesulitan Makan pada Anak Prasekolah di Desa XX Kecamatan XX
K16-10 Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah XX
K16-11 Hubungan Efikasi Diri dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ners dalam Proses Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas XX
K16-12 Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kemampuan Interaksi Sosial Remaja di SMA Negeri XX

 

Skripsi Keperawatan Maternitas #2

KODE FILE JUDUL SKRIPSI
US.MT1 Hubungan Kualitas Tidur Dengan Adaptasi Fisiologis Masa PostPartum di Klinik XX
US.MT2 Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Mioma Uteri pada Wanita Usia Subur di RS XX
US.MT3 Gambaran Gejala Sindrom Pramenstruasi pada Remaja di SMA XX
US.MT4 Persepsi Orangtua Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di Klinik XX
US.MT5 Dukungan Keluarga pada Remaja Putri Menghadapi Menstruasi Pertama(menarche) di SMP Negeri XX
US.MT6 Perawatan Diri Ibu Nifas untuk Mempercepat Pemulihan Pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas XX
US.MT7 Konsep Diri Remaja di SMP Swasta XX Kota XX
US.MT5 Dukungan Keluarga pada Remaja Putri Menghadapi Menstruasi Pertama(menarche) di SMP Negeri XX
US.MT6 Perawatan Diri Ibu Nifas untuk Mempercepat Pemulihan Pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas XX
US.MT7 Konsep Diri Remaja di SMP Swasta XX Kota XX
US.MT8 Karakteristik Ibu yang Mengalami Perdarahan Antepartum dan Postpartum di RSUP XX Tahun XX
US.MT9 Perbedaan Kemampuan Perawatan Mandiri Periode Nifas Antara Ibu Primipara dengan Multipara
US.MT10 Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin XX
US.MT11 Perilaku Ibu Dalam Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan XX Kabupaten XX
US.MT12 Pelaksanaan Masase Nifas pada Ibu Pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas XX
US.MT13 Permasalahan Kesehatan Ibu dan Bayi Pada Kehamilan Usia Dini di Desa XX Kecamatan XX

Skripsi Keperawatan Penyakit Dalam #2

KODE FILE JUDUL SKRIPSI
US.P1 Gambaran Riwayat Konsumsi Tuak pada Pasien Gagal Ginjal di RSUD XX
US.P2 Gambaran Tekanan Darah Pasien Saat Menjalani Hemodialisis di RSUP XX
US.P3 Pengalaman Anak Usia Sekolah dengan Penyakit Kronis di RSUP XX
US.P4 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia yang Menderita Penyakit Kronis di RSUP XX
US.P5 Pengalaman Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Mastektomi di Kota XX
US.P6 Hubungan Tindakan Perawat pada Pemasangan Infus dalam Mencegah Infeksi Nosokomial “Flebitis” di RSUD XX
US.P6 Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik XX
US.P7 Karakteristik Distress Spiritual pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSUP Haji XX
US.P8 Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Sekunder pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner Terpasang Stentdi RSUP XX

Skripsi keperawatan medikal bedah #2

KODE FILE JUDUL SKRIPSI
US.B1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum XX
US.B2 Hubungan Kontrol Nyeri dengan Intensitas Nyeri pada Penderita Kanker di RSUP XX
US.B3 Manajemen Stres Wanita Penderita Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi di RSUP XX
US.B4 Hubungan Harapan dengan Intensitas Nyeri pada Pasien Kanker di RSUP XX
US.B5 Pengetahuan Perawat tentang Perawatan Paliatif pada Pasien Kanker di RSUP XX
US.B6 Tingkat Kepuasan Klien Kanker terhadap Pemenuhan Kebutuhan Spiritual oleh Perawat di RSUP XX
US.B7 Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Sekunder pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner Terpasang Stentdi RSUP XX
US.B8 Pola Tidur dan Gangguan Tidur pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Umum XX
US.B9 HUBUNGAN DUKUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM XX
US.B10 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN POLA MAKAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN GOUT ARTHRITIS DI BANK UNIT XX DAN UNIT XX
US.B11 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN KOLOSTOMI DALAM PERAWATAN STOMA DI RSUP XX

 

Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan XX Kecamatan XX

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup (Hincllif, 1999). Angka ini merupakan salah satu indikator derajat kesehatan bangsa. Tingginya angka kematian bayi ini dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik, untuk itu dibutuhkan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi tersebut. SUSENAS (20xx) menunjukkan bahwa AKB di Indonesia adalah 35 bayi per 1000 kelahiran hidup, sedangkan AKB di propinsi xxx mencapai 44 bayi per 1000 kelahiran hidup. Ini menunjukkan bahwa AKB di propinsi xxx masih di atas angka rata-rata nasional. Padahal pada tahun 20xx Indonesia telah menargetkan AKB menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran hidup (dikutip dari kompas 20xx). Rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS) Indonesia 20xx-20xx, dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 20xx, mempunyai visi “ Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman dan bayi yang dilahirkan hidup sehat”. Sedangkan salah satu misi MPS adalah mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Perlu adanya program kesehatan ibu dan bayi baru lahir (BBL) yang dapat menurunkan AKB (dikutip dari kompas 20xx).

Keywords: Perilaku, Merawat Bayi

(KODE FILE : DES19)

 

 

This entry was posted on 30/03/2016, in ABSTRAK.

Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Asma di Rumah di Kabupaten XX Kecamatan XX

Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia terhadap segala sesuatu perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Keluarga adalah pertama dan utama yang harus mendapatkan pengetahuan termasuk mengetahui perannya dalam memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang perawatan anggota keluarga yang menderita asma di rumah di Kabupaten xxx Kecamatan xxx. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik purposive sampling terhadap keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang menderita asma, yang berjumlah 80 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Data yang telah terkumpul dianalisa kemudian hasil analisa data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada responden dengan pengetahuan keluarga buruk, sedangkan pengetahuan keluarga baik dalam jumlah terbesar yaitu (58,8%), dan responden dengan pengetahuan keluarga cukup (41,3%). Dengan penelitian ini diharapkan kepada semua pihak perlu memahami tentang bahaya penyakit asma dan mewaspadai kemungkinan anak-anak atau anggota keluarga masing-masing terkena penyakit asma yang banyak merengut korban, dan mengetahui akan pentingnya peranan keluarga dalam proses perawatan anggota keluarga yang menderita asma, agar dapat mencegah kekambuhan dan perawatan anggota keluarga saat timbul gejala asma.

Keywords: Pengetahuan Keluarga, Anggota Keluarga, Penderita Asma

( KODE FILE : DES18 )

This entry was posted on 30/03/2016, in ABSTRAK.

Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tindakan Kooperatif Anak Dalam Menjalani Perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat XX

Tindakan kooperatif adalah sesuatu yang dapat diobservasi, dicatat dan diukur seperti gerakan, respon individu serta bekerja sama untuk tujuan yang sama. Kadang rasa takut, cemas dan stres dapat dialami anak yang dirawat di rumah sakit. Terapi bermain mampu mengurangi rasa takut, cemas dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi bermain terhadap tindakan kooperatif anak dalam menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum XXX. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Besar sampel adalah 60 anak dimana 30 anak kelompok intervensi dan 30 anak kelompok kontrol. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Analisa data yang digunakan yakni uji t-test yaitu uji dependen t-test untuk membandingkan tindakan kooperatif pada kedua kelompok sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (terapi bermain) dan uji independen t-test untuk membandingkan tindakan kooperatif dalam menjalani perawatan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian pada uji dependen menunjukkan bahwa adanya pengaruh terapi bermain terhadap tindakan kooperatif anak sebelum dan sesudah terapi bermain pada kelompok intervensi (p=0,000) dan pada kelompok kontrol menyatakan ada pengaruh terapi bermain terhadap tindakan kooperatif anak (p=0,000). Sedangkan pada uji independen hasil uji statistik bahwa tidak ada pengaruh terapi bermain terhadap tindakan kooperatif pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol (p=0,528). Terapi bermain menyediakan kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan memberikan perlindungan anak terhadap stres, sebab bermain membantu anak menanggulangi pengalaman yang tidak menyenangkan, pengobatan dan prosedur invasif. Oleh karena itu terapi bermain sebaiknya dapat diterapkan dalam perawatan anak di rumah sakit, agar anak lebih kooperatif dalam perawatan dan terjalin hubungan yang baik antara anak dengan perawat.

Keywords: Tindakan Kooperatif, Terapi Bermain

(KODE FILE : DES17)

This entry was posted on 28/03/2016, in ABSTRAK.

Pola Asuh Orang Tua dan Tingkat Kebiasaan Remaja dalam Mengkonsumsi Alkohol di Desa XX Kecamatan XX Kabupaten XX

Pola asuh orang tua adalah merupakan suatu bentuk atau struktur, sistem dalam menjaga, m erawat, mendidik dan membimbing anak kecil. Membimbing atau mendidik merupakan suatu kewajiban dari setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak yang sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan remaja dalam mengkonsumsi alkohol yang mempunyai tingkatan kebiasaan coba-coba, pengguna tetap, dan kecanduan. Populasi penelitian adalah orang tua yang mempunyai anak remaja dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol, dan remaja yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol yaitu sebanyak 42 KK. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pola asuh yang diterapkan orang tua dan tingkat kebiasaan remaja dalam mengkonsumsi alkohol di Desa XXX Kecamatan XXX. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe pola asuh orang tua demokratis dengan tingkat persentase sebanyak 71,43% dan pola asuh orang tua permisif 19,05% dan pola asuh orang tua otoriter sebanyak 9,52%. Untuk tingkat kebiasaan remaja mengkonsumsi alkohol yaitu 66,67% untuk tingkat coba-coba, 30,95% untuk tingkat pengguna tetap, dan 2,38% untuk tingkat kecanduan. Jadi dapat disimpulkan bahwa remaja pada tingkat coba-coba dalam mengkonsumsi alkohol lebih cenderung menerapkan pola asuh orang tua demokratis, tingkat pengguna tetap dalam mengkonsumsi alkohol lebih cenderung menerapkan pola asuh orang tua otoriter, dan tingkat kecanduan dalam mengkonsumsi alkohol lebih cenderung menerapkan pola asuh orang tua permisif.

Keywords:Pola Asuh Orang Tua, Kebiasaan Remaja, Mengkonsumsi Alkohol

(KODE FILE : DES16)

This entry was posted on 28/03/2016, in ABSTRAK.

Kepuasan Orangtua Terhadap Atraumatic Care Selama Mengalami Hospitalisasi di RSUP XX

Hospitalisasi bagi anak dan keluarga adalah suatu pengalaman yang mengancam dan stressor, keduanya dapat menimbulkan krisis bagi anak dan keluarga. Umumnya orangtua yang anaknya mengalami hospitalisasi akan bersikap penolakan, ketidakpercayaan akan penyakit anaknya, marah, dan rasa bersalah karena tidak mampu merawat anaknya, rasa takut,cemas,frustasi, dan depresi. Di samping masalah hospitalisasi juga timbul sikap kepuasan dalam menerima pelayanan dari setiap tindakan perawatan yang diberikan pada anak, pelayanan yang diberikan dapat berupa atraumatic care atau perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak. Atraumatic care mempunyai tujuan mencegah atau menimbulkan perpisahan anak dari orangtua, meningkatkan kontrol diri, dan mencegah atau meminimalkan cedera tubuh. Sikap pelayanan yang diberikan perawat berupa atraumatic care pada anak menimbulkan sikap kepuasan orangtua yang merawat dan menjaga anak selama anak mengalami hospitalisasi. Sikap kepuasan orangtua dapat diwujudkan dalam bentuk penilaian sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas. Desain penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebesar 86 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari data demografi dan pernyataan berjumlah 30 buah pernyataan. Hasil penelitian Kepuasan Orangtua Terhadap Atraumatic care Selama Anak Mengalami Hospitalisasi di RSUP XXX, menunjukkan pencapaian kepuasan hingga 89%. Dari pencapaian nilai tersebut maka dapat disimpulkan kepuasan orangtua terhadap atraumatic care selama anak mengalami hospitalisasi adalah orangtua mendapat kepuasan terhadap atraumatic care.

Keywords: Kepuasan, Atraumatic care

(KODE FILE : DES15)

This entry was posted on 28/03/2016, in ABSTRAK.

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah XX

Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Satu diantaranya adalah isolasi sosial, supaya dapat mewujudkan jiwa yang sehat, maka perlu adanya peningkatan jiwa melalui pendekatan secara promotif, preventif dan rehabilitatif agar individu dapat senantiasa mempertahankan kelangsungan hidup terhadap perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya maupun pada lingkungannya. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan cara time series yang dilakukan pada 15 orang responden dengan menggunakan instrument observasi dengan masalah utama isolasi sosial. Analisa data yang digunakan yakni t test yaitu uji dependen t test untuk menilai pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial sebelum dan sesudah terapi pada kelompok intervensi (p=0,000) artinya mempunyai pengaruh yang signifikan. Terapi aktivitas kelompok sangat efektif didalam meningkatkan kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial, sebab itu terapi aktivitas kelompok sosialisasi sebaiknya dilakukan secara reguler di tiap ruang rawat inap RSJ Daerah XXX.

Keywords: Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi, Kemampuan Komunikasi, Isolasi Sosial

(KODE FILE : DES14)

This entry was posted on 28/03/2016, in ABSTRAK.